Kamis, 22 Desember 2011

Special For You, Mom

22 Desember. Gue baru ngeh kalau hari ini adalah Hari Ibu pas nonton TV pagi tadi. Tiap channel ngebahas mengenai Hari Ibu. Mulai dari berita, hingga infotainment. Tapi gue gak ngebahas masalah berita dan infotainment di postingan ini. Gue mau ngebahas mengenai Ibu gue.

Ibu bagi gue:
Mother for me is Everything. Segalanya. Ibu yang gue tumpangin selama 9 bulan di dalam perutnya, yang ngelahirin gue, yang merawat dan membesarkan gue hingga sekarang, dan selalu berusaha memberi yang terbaik. Meski gue gak menunjukkannya, tapi gue sangat menyayangi ibu.




Ibu gue sosok yang kuat. Ketika gue kehilangan hp dan dompet (baca: kecurian!), gue stress. Bayangin, di awal bulan gue kehlangan hampir 2/3 uang bulanan gue. Mau makan apa gue nanti? Gue mau ngadu ke orang tua, takutnya ibu gue nangis, dan ngomelin gue karena keteledoran gue. Tapi tetep aja, akhirnya gue ngadu ke orang tua gue. Tidak seperti yang gue bayangin, ibu gue dari seberang telepon dengan tenang ngomong "Sabar nak, istigfar, lain kali harus berhati-hati lagi. Nanti ibu kirim lagi uangnya. Jangan lupa selalu dekat dengan Allah." Dan secara materi gue ngerepotin ibu gue, padahal di seberang sana adik-adik gue juga butuh uang buat sekolah.

Ikatan batin ibu gue sangat kuat. Gue bukan orang yang banyak bicara, jadi kalau ada masalah, gue selalu pendam. Tidak pernah gue ceritain, bahkan sama orang tua gue. Tapi, beda dengan ibu gue. Beberapa bulan lalu gue dapat masalah. Gue mau curhat, tapi dengan siapa? Gue ingat ibu gue. Pengen deh nelpon dan cerita ke ibu tentang masalah gue. Tapi takutnya gue malah bikin ibu gue khawatir. Alhasil, gue batal nelpon. Pas siangnya ibu gue nelpon. Beliau tanya "Nak, tadi nelpon tidak?" gue heran, gue jawab "tidak." beliau ngebalas."Oh... ibu kira tadi pagi nelpon.". Gue gak nyangka, sekuat inikah ikatan batin seorang ibu pada anaknya?

Terakhir, Ibu gue sosok yang sangat perhatian dan penyayangan. Sejak kecil gue selalu ngerepotin ibu gue. Bersikap manja berlebihan, dan tidak menurut. Tapi Ibu tetap tidak mengurangi rasa sayangnya hingga sekarang bahkan menambahnya. Gue ingat, sewaktu kecil gue demam, Ibu menahan kantuk demi mengganti kompres demam. Dan saat gue udah besar (gue masih ingat dengan jelas yang satu ini), tepatnya setahun yang lalu, saat ibu gue nengok gue. Ketika gue pulang malam dari kampus (jam 10) dan terkena demam, Ibu gue bela-belain keluar malam, naik becak ke apotek yang jauh, buat beli obat penurun panas. Dan saat itu gue sadar, gue masih saja ngerepotin ibu gue.

Dari semua hal yang diberikannya, gue gak akan pernah sanggup membalasnya dengan apapun. Gue hanya berusaha mewujudkan salah satu impiannya, yaitu melihat anaknya, gue, sukses. Dan juga mewujudkan impian gue, membuat ibu bahagia, melihatnya tersenyum ketika gue di wisuda. Amin.


Gue juga tipe orang yang sangat sulit untuk menunjukkan perasaan. Kalau hari ini orang lain sibuk mengucapkan 'Selamat hari ibu' dan memberi hadiah pada ibunya, memberi mawar merah, kue buatan sendiri, atau hadiah apapun itu, gue malah gak pernah melakukan hal-hal itu. Seperti yang gue bilang, gue orang yang sangat sulit menunjukkan perasaan. Tapi, bukan berarti gue gak menghargai ibu gue. Gue melakukan hal yang berbeda. Gue berusaha membantu ibu gue meringankan pekerjaannya selama seharian penuh. Meski ibu gue gak menyadarinya, it's okay, gue gak peduli.


Tapi sekarang? Gue jauh dari ibu gue, berada di provinsi yang berbeda. Gue nyesel, sekarang gue pengen ngebuang rasa malu gue, lalu mencium tangannya, memeluknya erat, dan bilang.

"Mom, I Love You."


Doa buat ibu gue, semoga Allah selalu memberikan kesehatan, tetap menjadi ibu yang kuat, dan tetap menjadi Ibu gue apa adanya.

Selamat Hari Ibu.

Last, I miss you Mom,
from your child's deepest heart in another town.

Pesonamu masih jelas kurasa hingga kini
Menemani hingga ku dewasa
Derai airmata dan pengorbananmu takkan tergantikan
Terima Kasih Ibu
[(c)Ada Band - Pesona Potretmu]
Adapesonamu masih jelas kurasakan hingga kini
menemani hingga ku dewasa
derai air mata dan pengorbananmu
takkan tergantikan, terima kasih ibu
pesonamu masih jelas kurasakan hingga kini
menemani hingga ku dewasa
derai air mata dan pengorbananmu
takkan tergantikan, terima kasih ibu

3 komentar:

  1. selamat hari ibu gan :D
    pesona Ibu tak lekang oleh waktu

    BalasHapus
  2. salam buat bunda di sana yah, semoga sehat dan semakin disayang keluarga, amiiin ^^

    BalasHapus