Selasa, 28 Februari 2012

Keputusan Hati


Persembahan untuk seorang teman.
Daripada sebuah cerita, ini lebih disebut ungkapan hati.
Terima kasih kepada seorang teman yang dengan sangat baik hati memberikan inspirasi hidupnya,
Dan terima kasih juga untuk "Keputusan Hati - Acha Septriasa" yang benar-benar pas dengan kisah ini.


---------------------


Daripada disebut cerita, ini lebih disebut sebuah ungkapan hati. Perasaan yang telah lama aku pendam.

Ku tak tahu mengapa aku
Begitu sulit melepasmu pergi
Ku tak tahu mengapa aku
Begitu sakit melepas dirinya

Orang bilang masa sekolah, terutama SMA, adalah masa bagi remaja labil untuk mencari cinta. Yah, itu benar. Aku tidak bisa menyangkalnya sedikit pun karena aku bagian dari lingkaran itu. Jika kalian sering melihat cerita anak sma yang menemukan seorang kekasih, saling mencintai, menjalin cinta hingga ke bangku kuliah ataupun hingga akhir hayat, itu tidak selamanya benar. Cerita cinta tidak selamanya happily ever after. Tidak bagiku yang harus memilih di antara banyak pilihan yang sulit.

Kisah cintaku berawal dari cinta pertamaku, seorang gadis manis yang menarik perhatianku dengan sifatnya yang begitu ramah. Awalnya kami hanya teman sekelas di kelas dua, hanya itu saja. Tapi semua berkembang menjadi cinta. Jangan berpikir bahwa kami saling mencintai. Cerita cinta tidak selamanya seperti itu, sobat. Ini hanya cinta sepihak di akhir semester yang terus kupendam.

Tapi aku tidak bisa memendamnya terus kan. Pendekatan, itulah yang kulakukan. Menjadi temannya sejak lama adalah keuntungan bagiku, sehingga aku tidak terlalu sulit untuk mendekatinya. Tapi sekaligus menjadi kelemahan bagiku. Sulit untuk meyakinkan perasaanku secara tidak langsung kepadanya. Dia mungkin dapat berpikir bahwa itu hanya pendekatan antar teman. Kesulitan lainnya, aku harus bersaing dari sekian banyak orang yang menyukainya. Tapi ini menjadi tantangan bagiku. Aku ingin menjadi orang yang dia pilih, harus menjadi pemenang.

Mungkinkah aku terlalu memaksa
Jika ku ingin ada keduanya
Yang aku tahu aku mencintai dia
Yang aku tahu begitu pula dirinya
Tak habis-habis kucurahkan isi hatiku tuk keduanya

Saat cintaku semakin dalam kepadanya, di saat aku merasa akan sukses mendapatkan hatinya, gadis lain datang ke kehidupanku. Tepat di saat kami memasuki kelas tiga. Murid pindahan itu langsung menarik perhatianku dan menjeratku erat. Gadis ini benar-benar sesuai dengan kriteriaku. Aku pun memulai pendekatanku padanya. Sering bercerita padanya, mendengarkan curhatnya, dan hal-hal lainnya yang berusaha menunjukkan perasaanku padanya.

Dan ini menjadi kesulitan terbesar dalam hidupku dalam memilih. Saat aku semakin dekat dengan keduanya, aku sadar aku harus memilih salah satu di antara mereka. Aku tidak mungkin memilih keduanya. Itu terlalu berat, dan aku akan menjadi pria brengsek jika melakukannya. Dan aku memutuskan untuk melakukan hal yang akan kusesali. Aku mendekati keduanya, berusaha semakin dekat, untuk melihat seberapa besar cintaku pada mereka, dan aku akan memilih  seseorang dengan rasa cinta yang besar kepadanya.

Benar saja, tindakan inilah yang kusesali. Semakin dekat aku dengan mereka, semakin besar rasa cintaku kepada mereka, dan semakin sulit pula aku harus memilih. Aku harus memilih salah satu di antara keduanya. Aku tidak bisa memiliki keduanya. Tapi aku tidak bisa pula memilih. Saat aku memilih gadis satu, aku tidak bisa melepaskan yang lain. Rasa sayangku kepada keduanya menolak untuk melepas mereka. Egois, bukan? Tapi aku tidak ingin menjadi egois.

Tapi mustahil bila kuterima semua
Biarkan ini jadi keputusanku
Kurasa sekarang ku coba sendiri
Karena tak bisa ku memilih

Dan satu keputusan besar muncul di kepalaku. Satu keputusan bodoh yang aku tahu akan kusesali. Jika aku tidak bisa memilih, maka aku akan melepas keduanya. Aku tidak bisa memaksa untuk memiliki keduanya. Bodoh bukan? Tapi hanya itu yang bisa kulakukan. Aku tidak bisa memilih. Dan rasa cinta ini terus kupendam hingga lulus. Sakit? Sangat. Tapi aku tahu, inilah pilihan terbaik yang kupilih.


4 komentar:

  1. prnh begitu, tp sy pilih satu.. :D pilih yg pling bnar" syng sy toh.. hehehe

    BalasHapus
  2. Ciee, rahmat.. Ternyata u wktu SMA sdh pintar... :D
    kykx bagus klo smbil baca ini ada lagux trdengar..soundtrack.x..

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih sudah dibaca ^^
      pintar? pintar apa nih?
      who knows Bagaimana kalau dicoba. hehe

      Hapus
  3. Pintar2an..hahha
    Coba sj spa twu ada yg mw baca lg nanti..bisa u sisipkan d blogmu..
    Klo sy sih sdh download lagux baru baca..krn klo baca blog tanpa musik tdak asyik..(hmm,klo sy)

    BalasHapus