Kamis, 25 September 2014

2 Story

2 Random post yang entah bagaimana terpikir di kepala. Sebelumnya telah dipublish di akun facebook saya.




Run from Realita

Ia berbalik dan berlari, meninggalkan kenyataan yang menghantam perut dan menyesakkan dada. Ia terus berlari hingga kedua kakinya terasa lelah. Nafasnya memburu, jantungnya berdegup dengan cepat. Mulutnya meringis saat tangannya mencengkeram dada yang semakin sesak.

"..."

Kristalnya hanya terkumpul di sudut mata, bahkan tidak mampu untuk mengalir. Satu tangan lainnya menutup mulut. Kenyataan bahwa tidak ada langkah kaki yang mengejarnya, membawa kepastian padanya, membuat perutnya terasa mual.

Ia tidak sanggup untuk menghadapi kenyataan pahit yang membuat hatinya berdarah.

-------------------------

Cut the Red Thread

Keduanya berdiri berhadapan dengan pandang yang saling bertemu. Ia menatap manik yang sewarna dengan miliknya, berusaha mencari jawaban dalam kegelapan yang selama ini memikat. Namun nihil, ia tidak mendapatkan apapun.

Dan ia menyadari bahwa ia harus berhenti.

Kelopaknya menutup, menyadari ia harus menelan pil pahit dari kenyataan di hadapannya. Tidak perlu jawaban dari sosok di depannya untuk mengetahui bahwa ia harus berhenti, bahwa apa yang telah ia perjuangkan adalah sebuah kesia-siaan belaka.

Ia berbalik. Dengan napas kelegaan yang mengalun dari mulutnya, ia mulai melangkah menuju kenyataan. Meski berat, ia harus menjauh, menanggalkan semua usaha dan harapannya dalam jejak langkah di belakangnya. Benang merah yang selama ini ia harapkan terikat erat akan terputus seiring langkah dan jarak yang memisahkan.
Ia telah berhenti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar