Kamis, 04 Oktober 2012

I'm a Prisoner!


Di dunia ini, akulah artisnya.

Yang menjadi pusat dari segala, lampu sorot,  perhatian, kekaguman, dan juga tepuk tangan. Tapi, seorang artis yang berdiri memukau di atas panggung hanyalah seorang yang bermain peran. Setiap gerakan dan ucapan  hanya mengikuti rentetan kata, skenario. Dan di setiap panggung, tentu ada seseorang yang mengatur segalanya dari balik layar.

Aku sadar, hidupku bukanlah milikku.

Kedua orang tuaku, merekalah sutradaranya. Setiap kata yang mereka ucapkan bagaikan tali yang menancap di tiap persendianku, menggerakkanku seperti apa yang mereka inginkan. Perintah mereka mutlak. Dan perintah itulah yang membentukku menjadi seorang anak yang mereka inginkan. "Kau harus seperti ini" dan "Jangan begini, haruslah seperti itu." atau "Ingat, untuk begini dan-" adalah makanan sehari-hariku. 

Aku bukanlah seorang Artis. Aku adalah Tahanan.Ya, aku adalah seorang Tahanan dalam hidupku sendiri. Aku diikat dengan rantai kata, dan dikurung dalam kurungan perintah yang kokoh. Terpenjara dan terikat. 

Entah bagaimana aku tidak pernah membantah, terus mengikuti perintah. Mungkin karena aku sudah  sering dicekoki dengan berbagai perintah sehingga aku merasa bahwa hidupku adalah hal yang wajar, atau karena aku sangat bodoh karena tidak pernah berpikir untuk melawan.

I'm a Prisoner in my own life.

1 komentar:

  1. aha... pada suatu ketika, aku pernah merasakan hal yang sama...

    bukan jadi diri sendiri, bukan jadi apa yang aku inginkan...

    BalasHapus